Sabtu, 15 Mei 2010

MY Dreams

Bismillah......
Buat sobat fillah yang bersedia meluangkan waktunya sekedar untuk membaca bloger al fakir ini ana ucapkan Ahlan wa sahlan wa barakallahu feyk, sempat terharu juga jika membayangkan ada seorang yang mau memberikan komentar, kritik dan saran nya.



Padahal tidak seberapa tulisan di blog ini jika dibandingkan dengan yang lainya. Tapi ana berharap ada manfaat yang dapat di ambil pelajarannya walaupun itu hanya sedikit sekali.
Kebayang tidak kalau hari ini sobat masih menyimpan sebuah memory kecil, ketika sang Ibu, Ayah, Guru, kakak, atau yang lainya menanyakan cita-cita kita ?
Hmm…?@##$#$…mungkin diantara kita masih ada yang teringat, dengan senyum manis..cissss. tanda kegelian bahwa cita-cita kita terlalu woww, dan mungkin juga ada menggaruk-garuk kepala sebagai tanda kelupaan, maklum yang gi baca dah pikun ( heheee ). atau mungkin juga ada mengucapkan apaan sih.. :| a…mungkin sebagai tanda ketidak pedulian pada apa yang telah kita cita-citakan, benar tidak yah..
Ok back to discus…
Sobat..sadar ga kalau cita-cita itu suatu hal yang sangat berharga…
Kalau perjalanan kehidupan kita ini dimulai dari rahim Sang Ibu hingga Maut dah jemput kita belum sempat mengerti apa yang harus kita cita-citakan sungguh kita mengalami kerugian. kenapa ? karena kita ga mengerti tujuan hidup kita ini mau di kemanakan.
Cita-cita itu seperti mutiara, mahal harganya, dan membutuhkan modal yang sangat besar dengan pengorbanan untuk mendapatkanya, maka da pepatah mengatakan gapailah cita-citamu setinggi langit !
Yang menjadi pertanyaan untuk diri kita sudahkah saat ini kita menggapai cita-cita itu ?




Mengenal cita-cita kita
Cita –cita secara defenisi adalah suatu keinginan yang akan di capainya. Atau ambisi untuk mendapatkan hal yang diinginkan.
Saat kita kecil, saat pertanyaan itu di lontarkan ada sebuah jawaban yang dengan penuh percaya diri bahwa saat nanti, atau saat aku sudah BESAR aku ingin menjadi…, yupzz..cut
Kita berhenti sejenak dalam kenangan kita untuk berfikir sejauh mana bisa kita lakukan untuk bercita-cita . yang mengerti cita-cita sobat adalah sobat sendiri, bukan orang lain, orang lain sebagai peran pembantu dalam keberhasilan cita-cita, yang terpenting dalam hidup ini jangan pernah berhenti untuk bercita-cita, dan jangan pernah pula berputus asa dalam menggapai cita-cita. Allah swt dalam
surat
Arrahman berfirman : hai segologan jin dan manusia apa bila kalian dapat menembus langit tembuslah…sesungguhnya kalian tidak dapat melakukanya kecuali tanpa kekuatan Allah, kita dapat mengambil suatu ibroh yang terpenting dalam ayat ini berkenaan dengan pencapaian. Disini pulalah letak dari kekuasaan Allah sebagai penentu kesuksesan cita-cita kita. Bila dalam perjuangan kita untuk meraih cita-cita mengalami kegagalan, kita perlu pengkoreksian diri kalau kata aa Gym nih harus membuat manjemen yang baik dan sekali-kali jangan pernah berputus asa, karena Allah membenci orang-orang yang berputus asa.adapun bagi seorang pejuang hidup ini adalah untuk berjuang, mencari, dan menemukan, bukan untuk MENYERAH…!!!
Bermacam-macam cita-cita dan prioritasnya
“Aku ingin menjadi Doktor”
Kalau aku cudah besar aku mau jadi Insinyur, kaya Bj habiebie” bisa membuat pesawat terbang”
Kalau aku sih mau jadi Guru, atau polisi juga ga papa” biar aku dan keluargaku ga di tangkap ( ups…ada kali yah).
Semua yang kita cita-citakan pasti hal-hal yang sangat baik, tiada satu orang pun yang bercita-cita buruk. Meskipun ada, itu hanya sebuah dorongan emosional kita terhadap kegagalan yang kita lakukan, so jangan pernah menyerah.
Semua cita-cita diatas memanglah baik, tetapi semua itu hanyalah proses dari episode perjalanan kehidupan manusia. Bukan menempatkan cita-cita pada tempat yang hakiki.
Maka cita-cita itu dapat kita bagi menurut kadar perioritasnya.
1. cita-cita Fana yang bersifat selalu berubah-ubah
2. cita-cita hakiki. Prioritas utama
untuk memahami yang mana cita-cita sobat maka perlu kita pelajari nih 2 dari cita-cita tersebut.
1. Cita-cita Fana :
Biasanya cita-cita ini di tandai dengan perubahan dari sebuah keinginan kita, fitrah seorang manuisa yang ga nentu dalam pencapaian kepuasan memilih banyak jalan untuk ambisi yang akan di capainya. Cita-cita fana akan terbakar dengan sejalannya waktu dan keadaan. lihat saja pada diri kita, kemarin 10, 15,atau 20 tahun yang lalu saat seorang Guru menanyakan perihal cita-cita maka ada sepatah kata yang dengan sengaja maupun tidak sengaja akan mempengaruhi proses kesuksesan cita-cita kita, apa itu ?
Kalau sudah besar . perlu di garis bawahi sepatah kata ini sengaja atau tidak sengaja mempengaruhi gairah kehidupan kita.
Banyak mereka yang sudah besar melupakan cita-citanya karena :
- sudah puas terhadap keberhasilan cita-citanya
- hilangnya cita-cita karena ga mengerti apa yang akan di lakukannya nanti sekali lagi itulah fitrah manusia yang bersifat jenuh, bosan, dan lelah…
2. cita-cita hakiki :
cita-cita ini bersifat kekal selama akhir hayat, namun banyak yang ga menyadari keberadaanya. Prioritasnya pun yang paling utama di karenakan menyangkut keterjaminan hidup kita nantinya.
Seyogyakan bagi seorang muslim, penempatan cita-cita ini haruslah di tempatkan pada kadar yang utama karena dapat mempengaruhi ghirah kehidupan dalam interaksi sesama maupun kepada Sang Pencipta Allah Azza wajalla. Ambisi yang dilakukan hanya dengan tujuan yang mulia.
BAGI SEORANG MUSLIM cita-cita merupakan targetan masa depan yang mau atau tidak mau harus di capainya, dengan segala persiapan yang matang maka tiada pilihan baginya kecuali kehidupan yang mulia ataupun mati dalam keadaan khusnul khatimah dengan cita-cita inilah ia mengerti tujuan dari kehidupan hakiki. Kesuksesan pada dunia dan kesuksesan akherat seperti yang sobat lantunkan saat memohon kepada Allah di waktu selesai sholat “ Rabbana atina fidunya wa fil akhirati hasanah wa qina Azabbanar..”. (Al baqarah:200)
Drems Evolusion
Bila kemarin dalam hati kecil kita masih menyimpan ambisi atau cita-cita yang bersifat sementara keberadaanya, maka jangan menjadikan cita-cita itu sebagai prioritas yang utama tapi jadikanlah sebuah jalan untuk pencapaian cita-cita kita yang sebenarnya. Dan kalau sobat belum memiliki cita-cita tentulah saatnya untuk kita bercita-cita.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadikan motovasi kita untuk terus berjuang menggapai cita-cita dan mohon afwan jidannn bila ada kata-kata yang dhoif … so keep smile..spirit…and istiqamah. :)<- Allahu a'lam bishawab

1 komentar:

shafa asy syukri mengatakan...

tulisan yang bagus.. lanjutkan kakak ^.^b

Posting Komentar