Sabtu, 03 Oktober 2009

Semuanya Berada di Tangan Allah Azza wa Jalla

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

"Apa yang bisa diperbuat oleh seseorang yang ubun-ubunnya serta jiwanya berada di tangan Allah, hatinya berada di antara dua jari dari jari-jemari-Nya yang setiap saat bisa Dia bolak-balikkan sesuai yang Dia kehendaki, hidupnya pun berada di tangan-Nya, begitu pula matinya, kebahagiaannya dan kesengsaraannya berada di tangan-Nya, di tangan-Nya lah segala gerakan, diam dan bicaranya, semua perbuatannya atas izin dan kehendak- Nya.

Dia tidak bisa bergerak kecuali dengan izin-Nya dan tidak bisa berbuat kecuali dengan kehendak-Nya. Apabila dia bertawakal kepada dirinya sendiri maka berarti dia telah bertawakal kepada zat yang lemah, sia-sia, penuh dengan dosa dan kesalahan. Dan apabila dia bertawakal kepada selain Allah berarti dia bertawakal kepada zat yang tidak mampu menolak kemudharatan dan tidak pula mampu mendatangkan kemanfaatan, tidak menguasai kehidupan dan kematian, serta tidak pula menguasai hari dikumpulkannya manusia kelak di padang mahsyar.

Kemudian apabila dia tidak bersandar kepada siapapun, berarti ia membukakan pintu bagi musuh untuk masuk dan menawannya. Jadi bagaimanapun juga ia tidak bisa terlepas dari Allah sekejap matapun, bahkan ia sangat membutuhkan-Nya sebanyak waktunya yang memenuhi setiap sudut sel dari seluruh sel-sel tubuhnya yang ada, baik itu yang tampak maupun yang tidak tampak. Sebenarnya ia butuh Allah, akan tetapi ternyata ia menyalahi-Nya dan berpaling dari-Nya; ia selalu membuat Dia marah kepadanya dengan kemaksiatan yang dilakukannya.

la sangat membutuhkan-Nya dari segala sisi sehidupan, tetapi ia senantiasa lupa untuk mengingat-Nya, padahal kepada-Nya ia akan kembali dan dihadapan-Nya ia akan berdiri (kelak di akhirat)."

[Al Fawaid hal. 74]

==ooOoo==

0 komentar:

Posting Komentar